Bambang Sugeng merupakan salah satui
phlawan Nasional yang berani mempertaruhkan nyawanya bagi nusa dan bangsa
terutama bagi daerah Temanggung.
Bambang Sugeng lahir di Tegalrejo
Magelang tanggal 31 Oktober 1913. Bambang Sugeng semasa hidupnya pernah menjadi
Mayor Jenderal Purnawirawan TNI Angkatan Darat N.R.P. 10001. Selain itu Bambang
Sugeng juga pernah menjabat Kasad Duta Besar R.I untuk negara Roma Vatikan, Jepang
serta Brazillia.
Bambang Sugeng juga memiliki beberpa
bintang jasa antara lain Bintang Dharma, Bintang Katika Eka Paksi Klas I,
Bintang Gerilya, Bintang Sewindu Stya lencana Kemerdekaan I&II, Satya
Lencana G.O.M I&IV, Satya Lencana Kesetiyaan XVI, dan Satya Lencana
Penegak.
Menurut cerita daerah setempat
Bambang Sugeng hidup waktu terjadi Agresi Belanda kedua tahun 1949 di daerah
Temanggung. Pada waktu itu tejadi kekejaman Belanda kepada pahlawan-pahlawan
serta masyarakat sekitar. Semua pahlawan atau tawanan oleh Belanda di penggal
kepalanya di daerah sungai Progo, Kranggan. Banyak para pahlawan yang meninggal
di Jembatan Sungai Progo ini.
Bambang Sugeng sendiri memiliki
pemikiran daripada mati dibunuh oleh Belanda, lebih baik mati bunuh diri.
Akhirnya szewaktu Bambang Sugeng ingin di penggal, Bambang Sugeng menjatuhkan
diri dari jembatan sungai Progo. Badannya terkapung-kapung di sungai Progo dan
terbawa arus sungai. Sungai Progo merupakan sungai yang sangat besar.
Namun, Bambang Sugeng pada waktu itu
belum meninggal. Bambang Sugeng terdampar dan ditemukan oleh masyarakat
sekitar. Kemudian oleh masyrakat sekitar di rawat, hingga akhirnya Bambang
Sugeng bisa melakukan kehidupannya sehari-hari. Bambang Sugeng pada masa
hidupnya tidak mau dikuburkan di tempat lain, Bambang Sugeng berpesan agar
dimakamkan di dekat sungai Progo. Bambang Sugeng ingin menemani para pejuang
lain yang telah rela gugur demi bangsa Indonesia. Bambang Sugeng wafat pada
tanggal 22 juni 1977. Sekarang ini makam dari Bambang Sugeng ini masih terawat
dengan baik. Di makamnya juga terdapat batu peringatan bertuliskan huruf jawa.
Untuk
mengenang jasanya pada tanggal 8 Agustus 1945, TNI Purnawirawan Poniman
memberikan tanda jasa dengan membangun monumen Bambang Sugeng. Dalam Monumen
ini, tangan Bmabang Sugeng mengarah kepada Sungai Pogo yang memberitahukan akan
peristiwa kekejaman Belanda. Namun monumen ini tidak pernah dirawat, batunya
pun ada yang telah rusak.
bagus banget postingane..... jadi teringet pejuang masa lalu gimana mereka memperjuangkan kemerdekaan indonesia..... kunjungi juga blog saya di http://belajarkulinerindonesia.blogspot.com/
BalasHapusTermasuk juga Kakek buyut ku di makam kan masal di gunung tidar😔😔😔😔kasian tidak bisa menikmati kemerdekaan Indonesia setidak nya anak cucu sudah bebas dari penjajah Belanda😿😿damai di sorga oyang Johan Papilaya
BalasHapuscerita nya mengajarkan banyak arti
BalasHapus