Kamis, 25 Juli 2013

AYAM CEMANI



     
Penampilannya serba hitam: mulai dari paruh, bulu, kaki, taji, hingga cenggernya berwarna hitam. Bahkan, kalau dipotong, dagingnya juga hitam. Begitu juga dengan tulang belulangnya. Itulah ayam cemani, salah satu variasi paling sensasional keturunan dari kerabat ayam kedu -salah satu galur ayam lokal, bukan ras (buras) -yang banyak dicari orang. Ayam hitam yang juga dijuluki dengan ayam kedu itu sering digunakan untuk hal-hal yang sifatnya magis dalam upacara ritual. Misalnya untuk upacara pelarungan, ruwatan, serta pembangunan pabrik, jembatan, atau gedung-gedung bertingkat. Tak cuma itu. Ayam cemani juga sering dijadikan syarat untuk penyembuhan orang sakit. "Yaitu untuk yang sakit aneh atau sakit dalam. Kadang untuk syarat pengobatan bagi orang yang sakit akibat disantet,"

            Ayam cemani disebut juga "ayam kedu", karena berkaitan dengan tempat penangkarannya di Desa Beji, Kecamatan Kedu, Jawa Tengah. Kota kecamatan berhawa sejuk itu dikenal sebagai tempat beternak yang cocok bagi ayam kampung berbadan gempal dan tahan penyakit itu. Dan itu sudah berlangsung puluhan tahun. Sebenarnya, kehadiran ayam cemani di Kedu tak disengaja. Konon, menurut legenda, sebelum lahirnya kota Temanggung, adalah seorang pertapa sakti, Ki Ageng Makukuhan. Beliau merupakan murid dari Sunan Kalijaga dan satu perguruan dengan Ki Jugil Ararawar. Ki Ageng Makukuhan diberi tugas oleh Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam di wilayah gunung Sumbing. Ki Ageng Makukuhan sangat menggemari ayam serba hitam -dan hanya paruhnya yang berwarna putihyang menggemari ayam serba hitam -dan hanya paruhnya yang berwarna putih. Pada suatu hari, saat bersemadi di sebuah kuburan keramat di daerah Kedu, Ki Ageng Makukuhan mendapatkan wangsit untuk mengobati penyakit anak Panembahan Hargo Pikukuh bernama Lintang Katon, dengan ayam itu. Entah bagaimana caranya, akhirnya penyakit yang diderita anak semata wayang itu sembuh. Akhirnya, ayam berwarna serba hitam kesayangan Ki Ageng Makukuhan itu dijadikan lambang kesembuhan.
            Perkembangannya pun di luar dugaan. Hasil perkawinan sesama ayam hitam itu menghasilkan ayam hitam total, berbeda dengan induknya. "Kalau ayam kedu hitam, mulutnya masih putih. Karena hitam total itulah, akhirnya ayam jenis baru itu dinamai ayam cemani. Dalam bahasa Sanskerta, cemani artinya hitam legam. Sebutan ayam cemani baru populer pada l960-an, ketika berbagai upacara peresmian bangunan dilengkapi dengan sesaji ayam serba hitam. Mulai saat itulah banyak orang yang datang ke Kedu untuk mencari ayam cemani.
Tak mengherankan jika harganya ikut melonjak. Itu merangsang masyarakat setempat untuk beternak dan mengembangkan ayam cemani. Sayangnya, masyarakat setempat kurang dibekali pengetahuan memadai. Akibatnya, banyak di antara mereka yang gulung tikar di tengah jalan. Untuk mengatasi masalah itu, pemerintah daerah melalui pemerintah desa membuat program-program khusus pelestarian hewan langka itu di daerah Kedu, dengan mendirikan kelompok peternak ayam cemani bernama "Makukuhan" diambil dari nama pertapa sakti tersebut.

1 komentar:

  1. JANGAN LEWATKAN PROMO MENARIK DARI KAMI

    HUBUNGI KONTAK Kami
    BBM : D8E23B5C
    WHAT APPS : +85581569708
    LINE : togelpelangi
    WE CHAT : togelpelangi
    LIVE CHAT 24 JAM : WWW-ANGKAPELANGI-NET

    Ayo coba keberuntungan anda
    jutaan rupiah menunggu anda

    BalasHapus