Adreng grayah-grayah nalusur madosi wantah ingkang saestu
karumpaka tengahing serat supados cetha katingal asri, purun kumawani amargi
bombonging manah dipunngendikani para sadherek, sampun dipunbatos utawi angen,
langkung prayogi menawi dipunrakit dados babad. Niat dhasar rila adreng
cumanthaka kuwanen ngrempaka ngemba-emba utawi tiru-tiru kados dene pujangga
kina, kadereng kepeksa boten anggaadhahi lingsem sanadyan dipun enjepi mangsa
borong sumangga. Saestu dados wujud serat babad Ambal ingkang kados mekaten
punika. Cupet cetha yen tanpa mawi tembung kawi, lan ukaranipun tumpang suh,
namung kepeksa lumuhing lingsem menawi boten nyagahi gugup namung kebekta
namung sagah, sanadyan sarwi kuciwa lan awon kepeksa nyandhi nyandikani dhawuh
saking leluhur sabda pandhita kang minulya inggih punika Kangjeng Adipati
Poerbonagoro jumeneng ngasta pusaraning praja ing Kabupaten Ambal ing wekdak
semanten.
Jumat, 04 Maret 2011
Kamis, 03 Maret 2011
DESA AMBAL
Adreng grayah-grayah nalusur madosi wantah ingkang saestu
karumpaka tengahing serat supados cetha katingal asri, purun kumawani amargi
bombonging manah dipunngendikani para sadherek, sampun dipunbatos utawi angen,
langkung prayogi menawi dipunrakit dados babad. Niat dhasar rila adreng
cumanthaka kuwanen ngrempaka ngemba-emba utawi tiru-tiru kados dene pujangga
kina, kadereng kepeksa boten anggaadhahi lingsem sanadyan dipun enjepi mangsa
borong sumangga. Saestu dados wujud serat babad Ambal ingkang kados mekaten
punika. Cupet cetha yen tanpa mawi tembung kawi, lan ukaranipun tumpang suh,
namung kepeksa lumuhing lingsem menawi boten nyagahi gugup namung kebekta
namung sagah, sanadyan sarwi kuciwa lan awon kepeksa nyandhi nyandikani dhawuh
saking leluhur sabda pandhita kang minulya inggih punika Kangjeng Adipati
Poerbonagoro jumeneng ngasta pusaraning praja ing Kabupaten Ambal ing wekdak
semanten.
JOKO SANGKRIB
Setelah Sultan Agung wafat tahta
kerajaan Mataram digantikan oleh puteranya yand bernama Sunan Amangkurat 1.
Raja Baru itu ternyata kurang bijaksana dalam menjalankan tampuk pemerintahan.
Pamannya, Pangeran Bumidirja seringkali memperingatkan agar raja tidak
bertindak sewenang-wenang terhadap rakyat. Namun, nasehat itu sama sekali tidak
dihiraukannya. Pada suatu hari, Pangeran Bumidirja memutuskan untuk
meninggalkan istana kerajaan. Ia mengembara sampai ke daerah Bagelen dan
akhirnya menetap di daerah Panjer. Di daerah baru itu Pangeran Bumidirja hidup
sebagai petani. Agar tidak mudah dikenali ia mengganti namanya menjadi Kyai
Bumi.
Beberpa versi tentang Kebumen yang berhubungan dengan Mataram sebanyak induknya.
Seperti halnya Daerah-daerah di Indonesia yang mempunyai latar belakang kultur budaya dan sejarah yang berbeda-beda, Kabupetan Kabumen memiliki sejarah tersendiri yaitu berdiri Kabupaten Kebumen dimana maksud yang dikandung untuk memberikan rasa bangga dan memiliki bagi warga masyarakat Kabupaten Kebumen yang selanjutnya dapat menumbuh kembangkan potensi-potensi yang ada sehingga dapat memajukan pembangunan di segala bidang . Sejarah awal mulanya adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen yang masih didalam lingkup kerajaan Mataram. Di dalam Struktur kekuasaan Mataram lokasi kebumen termasuk di daerah Manca Negara Kulon ( wilayah Kademangan Karanglo ) dan masih dibawah Mataram. Berdasarkan Perda Kab. Kebumen nomor 1 tahun 1990 tentang Penetapan Hari Jadi Kabupaten kebumen dan beberapa sumber lainnya dapat diketahui latar belakang berdirinya Kabupaten kebumen
antara lain ada beberapa versi yaitu :
|
ASAL-USUL KEBUMEN
Sejarah awal
mula adanya Kebumen tidak dapat dipisahkan dengan sejarah Mataram Islam. Hal
ini disebabkan adanya beberapa keterkaitan peristiwa yang ada dan dialami
Mataram membawa pengaruh bagi terbentuknya Kebumen. Disamping itu memang daerah
yang kemudian jadi Kebumen adalah masih di dalam lingkup Mataram. Di dalam
struktur kekuasaan yang memiliki kawasan daerah: Negara Agung, Kuta Negara,
Manca Negara dan daerah Bang Wetan serta Bang Kulon. Lokasi Kebumen termasuk di
daerah Manca Negara Bang Kulon. Semenjak belum ada nama Kebumen, daerah ini
tepatnya di Karanglo, sudah terdapat penguasa Kademangan di bawah Mataram
(Zaman Panembahan Senopati sekitar tahun 1584).
Rabu, 02 Maret 2011
LEGENDA RADEN KAMANDAKA (LUTUNG KASARUNG)
Di Jawa Barat
pada jaman dahulu kala ada sebuah Kerajaan Hindu yang besar dan cukup kuat,
yaitu berpusat di kota Bogor. Kerajaan itu adalah Kerajaan
"Pajajaran", pada saat itu raja yang memerintah yaitu Prabu
Siliwangi. Beliau sudah lanjut usia dan bermaksud mengangkat Putra Mahkotanya
sebagai penggantinya. Prabu Siliwangi mempunyai tiga orang putra dan satu orang
putri dari dua Permaisuri, dari permaisuri yang pertama mempunyai dua orang
putra yaitu: Banyak Cotro dan Banyak Ngampar. Namun sewaktu Banyak Cotro dan
Banyak Ngampar masih kecil ibunya telah meninggal.
Maka Prabu
Siliwangi akhirnya kawin lagi dengan permaisuri yang kedua, yaitu
Kumudaningsih. Pada waktu Dewi Kumuudangingsih diambil menjadi Permaisuri oleh
Prabu Siliwangi, ia mengadakan perjanjian,
Langganan:
Postingan (Atom)