Nama aslinya Syech Kramat adalah Syarif Durahman Widatollah.
Dia adalah seorang raja putra Syech Batu Liman Guwa Jati Cirebon. Beliau
Menjual jabatannya dengan harga 6 dinar untuk bekal ia mengembara mencari ilmu.
Malaikat Izroil menyamar menjadi 6 orang dan memberikan 6 ilmu kepada Syech
Kramat. Masing-masing ilmu yang diberikan dihargai 1 dinar. Ilmunya adalah :
-
Yen
anadersi den ulapana
-
Yen anarahasiaajadibuka
-
Yen
anarejekisatitikajaditampik
-
Yen
duwebojoayu, ojokembulituru
-
Yen arip aja turu, yen ngelih aja mangan
Setelah mendapatkan ilmu, dia pulang ke Baghdad dan dia
bekerja sebagai jongos di kerajaan. Sang Raja berguru kepadanya. Pada suatu
saat, raja pergi meninggalkan kerajaanya. Syech Kramat melihat perselingkuhan
antara Patih dengan Permaisuri Raja. Patih sangat ketakutan jika perbuataannya
dilaporkan ke Rajanya setelah pulang dari bepergian. Sang Patih kemudian
memfitnah Syech Kramat. Raja sangat marah, lalu membuat surat ditujukan kepada
juru Panigas. Isinya menerangkan bahwa yang membawa surat tersebut telah
berdosa besar dan patut dipenggal kepalanya. Surat tersebut dibawa Syech Kramat
untuk diswampaikan ke Juru panigas yang tak lain adalah ayah kandung Sang
Patih. Sang patih khawatir, ditengah perjalanan ia menganbil surat tersebut
dari Syech Kramat dan diserahkanlah kepada Sang Panigas. Setelah Sang Panigas
Membaca isi surat itu kemudian menyuruh sang Patih melihat Syech Kramat yang
sedang mengucapkan Takbir. Pada saat itu pula kepala sang Patihg dipenggal.
Sang
Raja menikahkan Syech Kramat dengan Ratu Laut Kidul. Dari pernikahan itu Ratu
Laut Kidul mengandung janin tapi tidak berhubungan intim dengan Syech Kramat.
Setelah anaknya lahir diberi nama “THOLA BUDIN” yang berarti anak batin. Syech
Kramat kembali ke Baghdad dan meminta ijin untuk berlayar. Raden Ayu Loro Amis
ikut berlayar ke Surabaya untuk membeli daun sirih. Saat kembali dia hamil tapi
tidak berhubungan intin dengan Syech Kramat. Ketika bayinya lahir diberi nama
“NATAS ANGIN” artinya anak angin. Syech Kramat pergi mengembara kembali untuk
mencari ilmu lagi. Setelah mendapat ilmu lalu Beliau menetap di suatu Desa dan
disana ia menyebarkan agama islam sampai ia wafat.
Yen arip aja turu, yen ngelih aja mangan
BalasHapuspantes, anak2 skrng pada ngelakuin, "kalo ngantuk update d path, kalo lapar, curhat di medsos"