Sejarah Desa Curugmuncar, Pada zaman dahulu kala, Desa Curugmuncar merupakan kawasan hutan lindung yang terletak di Kecamatan Petungkriyono Kabupaten Pekalongan. Dikarenakan peperangan akibat penjajahan, membuat 2 orang warga (sepasang suami istri) mengungsi/melarikan diri ke hutan tersebut. Seperti manusia pada umumnya, orang tersebut memerlukan makanan untuk menyambung hidupnya. Mereka berinisiatif untuk membuka lahan dan menanaminya dengan sayur-sayuran dan makanan lain yang dapat dimakan. Setelah perjuangan panjang, akhirnya mereka berhasil dan dapat mengembangkan lahan tersebut.
Setelah berhasil,
mereka memberitahu keberadaan kawasan tersebut kepada keluarga dan tetangga
desa mereka yang dahulu. Akhirnya, banyak orang yang datang ke kawasan hutan
lindung itu sehingga wilayah yang tadinya merupakan hutan menjadi sebuah desa.
Desa tersebut dinamakan Desa Curugmuncar dikarenakan pada sebelah selatan dari
wilayah itu terdapat air terjun (dalam bahasa setempat disebut curug) yang
muncar-muncar, sehingga dinamailah desa tersebut dengan nama Desa Curugmuncar.
Berdasarkan penuturan warga, pendiri Desa Curugmuncar adalah Mbah Lutung.
Makamnya berada di samping pohon paling besar di Desa Curugmuncar (Pohon
Kintung).
Bersamaan dengan bertambahnya tahun, bertambah
pula jumlah penduduk desa Curugmuncar. Sehingga, membuat mereka memperluas
wilayah desa dengan menambah dusun yang ada (pemekaran wilayah). Bila awalnya
hanya ada 1 dusun yakni Dusun Curugmuncar, maka mulai tahun 1950 didirikanlah 1
dusun lagi dengan nama dusun Watugajah karena di wilayah tersebut ada batu yang
hampir menyerupai gajah. Sehingga, dusun di Desa Curugmuncar berjumlah 2 yakni
Dusun Curugmuncar dan Dusun Watugajah. Dulunya, rumah di dusun Watugajah
sekitar 10 rumah. Namun, semakin hari jumlah rumah dan penduduk semakin
bertambah di desa tersebut sehingga desa ini semakin berkembang. Jumlah rumah
di Desa Curugmuncar sekitar 96 rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar