Tembakau merupakan ciri khas dari kabupaten Temanggung. Sebagian besar penduduk Temanggung sebagai petani tembakau, terutama di lereng gunung Sumbing dan gunung Sindoro. Pendapatan terbesar kabupaten Temanggung dari hasil tembakau ini.
Konon menurut ceritanya, asal usul
tembakau ini diperkenalkan pertama kali di Temanggung dari salah seorang Kyai,
yang bernama Kyai Jugil Ararawar. Namun, menurut dari narasumber Tembakau
sendiri berasal dari suku Batak.. Nama Kyai Jugil Ararawar ini berasal dari
kata jugil yang berarti Linggis, dan kata Ararawar yang berarti mengkaburkan
penglihatan orang. Jadi arti nama Kyai Jugil Ararawar adalah orang yang pandai
mengkaburkan penglihatan orang dan orang
memiliki senjata berupa linggis.
Pada jaman dahulu masyarakat lereng
gunung sumbing memiliki kebiasaan madat atau ketergantungan dengan semacam
ganja. Untuk menghilangkan kebiasaan ini, Kyai Jugil Ararawar menggunakan
keahliannya di bidang pertanian untuk memperkenalkan penanaman tanaman
tembakau. Cara ini berhasil hingga sampai saat ini tembakau menjadi ciri khas kabupaten
Temanggung.
Kyai Jugil Ararawar ini satu perguruan dengan Ki Ageng Makukuhan. Makam dari Kyai Jugil Ararawar ini berada di gunung sumbing, tepatnya di watu pasar setan. Dinamakan watu golek setan karena tempat ini merupakan tempat transaksi antara uang dan setan, dengan memberikan tumbal. Dalam arti tempat ini merupakan tempat mencari pesugihan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar